Sunday, December 19, 2010

HOME


Nabi bersabda dalam
hadits muttafaq alaih, ‘Orang yang paling benar mimpinya ialah yang paling benar perkataannya.’”
Adab nya ialah tidur dengan punya wudhu. Abu Dzar berkata, “Kekasihku (Muhammad
saw.) memberikan tiga pesan kepadaku yang tidak pernah aku tinggalkan hingga mati. Yaitu, puasa
tiga hari pada setiap bulan, dua rakaat shalat fajar, dan tidak tidur kecuali punya wudhu.” Demikian
yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim.
Adab lainnya ialah tidur dengan berbaring ke sisi kanan tubuh karena Nabi saw. menyukai
bagian kanan dalam segala hal. Diriwayatkan bahwa beliau tidur pada sisi kanan tubuhnya seraya
meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanan, lalu berdoa,
Ya Allah, lindungilah aku dari azab-Mu pada saat Engkau mengumpulkan hamba-hamba-
Mu.” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud)
Mimpi terbagi dua: mimpi yang benar dan yang batil. Mimpi yang benar ialah yang dialami
manusia tatkala kondisi psikologisnya seimbang dan keadaan cuaca sedang seperti ditandai oleh
bergoyangnya pepohonan hingga berjatuhannya dedaunan. Mimpi yang benar tidak didahului dengan
adanya pikiran dan keinginan akan sesuatu yang kemudian muncul dalam mimpi. Kebenaran mimpi
juga tidak ternodai oleh peristiwa junub dan haid.
Adapun mimpi yang batil ialah yang ditimbulkan oleh bisikan nafsu, keinginan, dan hasrat.
Mimpi demikian tidak dapat ditakwilkan. Demikian pula mimpi “basah” dan mimpi lain yang
mewajibkan mandi dikategorikan sebagai mimpi yang batil karena tidak mengandung makna. Sama
halnya dengan mimpi yang menakutkan dan menyedihkan karena berasal dari setan. Allah Ta’ala
berfirman,
“Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari setan, supaya orang-orang yang beriman
itu berduka cita, sedang pembicarana itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka,
kecuali dengan izin Allah dan kepada Allahlah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.”
(al-Mujaadilah: 10)
Jika seseorang mengalami mimpi yang tidak disukai, disunnahkan melakukan lima
perbuatan. Yaitu, mengubah posisi tidur, meludah ke kiri sebanyak tiga kali, memohon perlindungan
kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk, bangun dan shalat, dan tidak menceritakan mimpinya
kepada siapa pun.